[:id][su_slider source=”media: 1080,1081,1082,1083,1078″ target=”blank” width=”700″ height=”400″ title=”no” pages=”no” mousewheel=”no” autoplay=”0″]
Banjir Jakarta seakan menjadi ritual, yang tiap tahun selalu terjadi.
Sodetan, waduk buatan, tanggul, hingga Kanal Banjir Timur digulirkan untuk menangani permasalahan tersebut, namun genangan setinggi lutut atau bahkan diatasnya, masih saja menghiasi sudut-sudut ibu kota. Data koran tempo pada februari 2007 menyebutkan bahwa sekitar 40 persen daerah Jakarta adalah cekungan, posisi tersebut terletak di sebelah utara Jakarta, dari sebelah utara Istana Negara hingga kelurahan Papanggo.Pembangunan gedung dan bangunan sebagai penyangga jargon metropolitan, juga menyumbang semakin berkurangnya kemampuan tanah menyerap air serta penurunan permukaan tanah di Jakarta.
Kliping koran tempo digital ini menyajikan berbagai informasi kurun waktu 2007 hingga 2014, terkait kondisi dan kebijakan sebagai upaya penanggulangan masalah banjir di Jakarta. Koleksi ini dapat diakses di PUSDOKHAM UBAYA, Gedung Perpustakaan lt.4, Jl. Raya Kalirungkut,Surabaya. Pada hari senin hingga jum’at, jam operasional pukul 08.00-16.30 WIB.[:]